.:: Air Mata Pemadam Api Neraka ::. "Ya Allah ! Ya Tuhanku Jadikanlah air mataku di waktu takut dengan-Mu Pemadam api neraka-Mu Jatuhnya air mataku menggugurkan segala dosa-dosaku Tuhan !Kalau bukan dengan rahmat-Mu Aku tidak akan selamat Setidak-tidaknya kalau bukan kemaafan-Mu Aku tidak terlepas daripada azab Aku lemah, bantulah aku Nafsuku serakah Bantulah aku bermujahadah selalu Syaitan yang menipu dayaku Lindungilah aku darinya Jalan kesesatan terlalu banyak Ada yang jelas Ada yang kesamaran Kalau bukan pimpinan-Mu Aku tersesat jalan Pimpinkanlah aku selalu Agar aku selamat menuju-Mu"
Memaparkan catatan dengan label sirah. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label sirah. Papar semua catatan

Isnin, 7 Jun 2010

Jejak Roh Perjuangan III

TARIQ BIN ZIYAD

Mendung hitam menggelayut di atas bumi Spanyol. Eropa sedangdikangkangi oleh penjajah, Raja Gotik yang kejam. Wanita merasaterancam kesuciannya, petani dikenakan pajak tanah yang tinggi, danbanyak lagi penindasan yang tak berperikemanausiaan.Raja dan anteknya bersukaria dalam kemewahan sedang rakyat merintihdalam kesengsaraan. Sebagian besar penduduk yang beragama Kristen danYahudi, mengungsi ke Afrika, berharap mendapat ketenangan yang lebihmenjanjikan. Dan saat itu Afrika, adalah sebuah daerah yang makmur danmempunyai toleransi yang tinggi karena berada di bawah naunganpemerintahan Islam. Satu dari jutaan pengungsi itu adalah Julian, Gubernur Ceuta yangputrinya Florinda telah dinodai Roderick, raja bangsa Gotik.

Merekamemohon pada Musa bin Nusair, raja muda Islam di Afrika untukmemerdekakan negeri mereka dari penindasan raja yang lalim itu.Setelah mendapat persetujuan Khalifah, Musa melakukan pengintaian kepantai selatan Spanyol. Bulan Mei tahun 711 Masehi, Tariq bin Ziyad,budak Barbar yang juga mantan pembantu Musa bin Nusair memimpin 12.000anggota pasukan muslim menyeberangi selat antara Afrika dan daratanEropa.
Begitu kapal-kapal yang berisi pasukannya mendarat di Eropa, Tariqmengumpulkan mereka di atas sebuah bukit karang, yang dinamai JabalTariq (karang Tariq) yang sekarang terkenal dengan nama Jabraltar.

Diatas bukit karang itu Thariq memerintahkan pembakaran kapal-kapal yangtelah menyeberangkan mereka.Tentu saja perintah ini membuat prajuritnya keheranan.

"Kenapa Andalakukan ini?" tanya mereka.

"Bagaimana kita kembali nanti?" tanya yanglain.


Namun Tariq tetap pada pendiriannya. Dengan gagah berani ia berseru,

"Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya pilihan,menaklukkan negeri ini dan menetap di sini, atau kita semua syahid."

Keberanian dan perkataannya yang luar biasa menggugah Iqbal, seorangpenyair Persia, untuk menggubahnya dalam sebuah syair berjudul"Piyam-i Mashriq":

"Tatkala Tariq membakar kapal-kapalnya di pantai Andalusia (Spanyol),Prajurit-prajurit mengatakan, tindakannya tidak bijaksana. Bagaimanabisa mereka kembali ke negeri Asal, dan perusakan peralatan adalahbertentangan dengan hukum Islam. Mendengar itu semua, Tariq menghunuspedangnya, dan menyatakan bahwa setiap negeri kepunyaan Allah adalahkampung halaman kita."


Kata-kata Tariq itu bagaikan cambuk yang melecut semangat prajuritmuslim yang dipimpinnya. Bala tentara muslim yang berjumlah 12.000orang maju melawan tentara Gotik yang berkekuatan 100.000 tentara.Pasukan Kristen jauh lebih unggul baik dalam jumlah maupunpersenjataan. Namun semua itu tak mengecutkan hati pasukan muslim. Tanggal 19 Juli tahun 711 Masehi, pasukan Islam dan Nasrani bertemu,keduanya berperang di dekat muara sungai Barbate. Pada pertempuranini, Tariq dan pasukannya berhasil melumpuhkan pasukan Gotik, hinggaRaja Roderick tenggelam di sungai itu. Kemenangan Tariq yang luarbiasa ini, menjatuhkan semangat orang-orang Spanyol dan semenjak itumereka tidak berani lagi menghadapi tentara Islam secara terbuka. Tariq membagi pasukannya menjadi empat kelompok, dan menye-barkanmereka ke Kordoba, Malaga, dan Granada. Sedangkan dia sendiri bersamapasukan utamanya menuju ke Toledo, ibukota Spanyol. Semua kota-kotaitu menyerah tanpa perlawanan berarti.

Kece-patan gerak dan kehebatanpasukan Tariq berhasil melumpuhkan orang-orang Gotik.
Rakyat Spanyol yang sekian lama tertekan akibat penjajahanbangsa Gotik, mengelu-elukan orang-orang Islam. Selain itu,perilaku Tariq dan orang-orang Islam begitu mulia sehinggamereka disayangi oleh bangsa-bangsa yang ditaklukkannya. Salah satu pertempuran paling seru terjadi di Ecija, yang membawakemenangan bagi pasukan Tariq. Dalam pertempuran ini, Musa binNusair, atasannya, sang raja muda Islam di Afrika ikut bergabungdengannya. Selanjutnya, kedua jenderal itu bergerak maju terus berdampingandan dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun seluruh dataran Spanyoljatuh ke tangan Islam.

Portugis ditakluk-kan pula beberapa tahunkemudian.
"Ini merupakan perjuangan utama yang terakhir dan palingsensasional bagi bangsa Arab itu," tulis Phillip K.Hitti, "dan membawamasuknya wilayah Eropa yang paling luas yang belum pernah merekaperoleh sebelumnya ke dalam kekuasaan Islam. Kecepatan pelaksanaan dankesempurnaan keberha-silan operasi ke Spanyol ini telah mendapattempat yang unik di dalam sejarah peperangan abad pertengahan." Penaklukkan Spanyol oleh orang-orang Islam mendorong timbuln-yarevolusi sosial di mana kebebasan beragama benar-benar diakui.Ketidaktoleranan dan penganiayaan yang biasa dilakukan orang-orangKristen, digantikan oleh toleransi yang tinggi dan kebaikan hati yangluar biasa.

Keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, sehingga jikatentara Islam yang melakukan kekerasan akan dikenakan hukumanberat. Tidak ada harta benda atau tanah milik rakyat yang disita.Orang-orang Islam memperkenalkan sistem perpajakan yang sangat jituyang dengan cepat membawa kemakmuran di semenanjung itu danmenjadikan negeri teladan di Barat. Orang-orang Kristen dibiarkanmemiliki hakim sendiri untuk memutuskan perkara-perkara mereka. Semuakomunitas mendapat kesempatan yang sama dalam pelayanan umum. Pemerintahan Islam yang baik dan bijaksana ini membawa efek luarbiasa. Orang-orang Kristen termasuk pendeta-pendetanya yang padamulanya meninggalkan rumah mereka dalam keadaan ketakutan, kembalipulang dan menjalani hidup yang bahagia dan makmur. Seorang penulisKristen terkenal menulis: "Muslim-muslim Arab itu mengorganisirkerajaan Kordoba yang baik adalah sebuah keajaiban Abad Pertengahan,mereka mengenalkan obor pengetahuan dan perada-ban, kecemerlangan dankeistimewaan kepada dunia Barat. Dan saat itu Eropa sedang dalamkondisi percekcokan dan kebodohan yang biadab." Tariq bermaksud menaklukkan seluruh Eropa, tapi Allahmenentukan lain. Saat merencanakan penyerbuan ke Eropa, datangpanggilan dari Khalifah untuk pergi ke Damaskus. Dengan disiplin dankepatuhan tinggi, Tariq memenuhi panggilan Khalifah dan berusahatiba seawal mungkin di Damaskus.

Tak lama kemudian, Tariq wafatdi sana. Budak Barbar, penakluk Spanyol, wilayah Islam terbesar diEropa yang selama delapan abad di bawah kekuasaan Islam telah memenuhipanggilan Rabbnya. Semoga Allah merahmatinya.

Isnin, 8 Mac 2010

"afala ta'qilun??"

BARU DITEMUKAN SUNGAI DIBAWAH LAUTAN...


Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita , Mexico . Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan. Namun pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, namun nampak seperti sungai... Luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah subhanahu wa taala.







" Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampui oleh masing-masing"
(Surah Ar-rahman: 19-20)

Jumaat, 27 November 2009

Isnin, 2 November 2009

Jejak Roh Perjuangan II

"YA ALLAH HANTARKAN KPD JENAZAHKU TEBUAN BERBISA!!"

Asim bin Thabit r.a merupakan seorang sahabat yang gagah dan mempunyai keazaman yang tinggi.Sebelum meletusnya peperangan Uhud Nabi s.a.w telah bertanya kepada perajurit muslimin, bagaimanakah kamu akan berperang kelak ? Thabit telah tampil seraya berkata : Apabila musuh telah hampIr seratus kaki maka panahlah yang paling sesuai digunakan.Apabila merekaa lebih hampir dengan kita tentulah lembing akan berperanan menghancurkan mereka. Jika jarak telah menjadi lebih dekat slepas itu hanya pedang yang akan menyelesaikan mereka. Mendengar kata-katanya yang bersemangat itu Nabi saw telah bersabda, maksudnya : “Sesiapa yang ingin berjuang, maka hendaklah dia mencontohi Asim bin Thabit !


Apabila meletus peperangan Uhud seperti yang dijanjikan kepada RasululLah saw, Asim telah keluar umpama singa garang yang kelaparan.Beliau telah berhasil membunuh anak-anak lelaki kepada Sulafah binti Sa’ad yang bernama Musafik, Kilab dan al-Julas.Pembunuhan yang dilakukan terhadap tiga beradik ini telah membangkitkan rasa marah diikuti dengan dendam untuk menuntut bela terhadap mereka.Ibu ini
telah berikrar memberikan ganjaran yang hebat kepada sesiapa yang berjaya membunuh balas pembunuh putera-puteranya itu.

Peperangan Uhud yang berakhir dengan seribu kenangan dan pengajaran buat umat Islam telah berakhir lalu Nabi mengutuskan tentera seramai 6 orang diketuai oleh Asim bin Thabit r.a.Ketika rombongan tentera ini berada di pertengahan jalan tidak jauh dari Mekah, kaum Huzail yang tinggal di kawasan itu yang masih lagi belum memasuki Islam telah mengepung mereka.


Asim bersama tentera-tentera Islam yang lain tidak ada pilihan melainkan berjuang mempertahankan diri.Kini golongan musyrikin Huzail menjanjikan keselamatan terhadap mereka jika mereka bersetuju menyerahkan diri.Walaubagaimanapun Asim bertegas untuk mempertahankan dri dengan katanya : “ Adapun pada pandanganku, aku tidak akan menyerahkan diriku kepada seseorang musyrik. Tawaran Sulafah tempoh hari masih terngiang-ngiang dalam fikirannya.

Kata-kata beliau yang terakhir sebelum berlakunya pertembungan itu adalah : “ Ya Allah, sesungguhnya aku ini mempertahankan agamaMu dan memperjuangkannya ! Maka peliharalah tubuhku dan tulangku , dan jangan Engkau izinkan keduanya dari di kuasai oleh mereka! Kedahsyatan penganiyaan yang dilakukan oleh musush-musuh Islam terhadap jasad syuhada’ Islam yang gugur di medan Uhud masih lagi segar dalam ingatannya. Penganiayaan kepada jasad Hamzah yang sudah kaku oleh Hindun, isteri kepada jenderal tentera kuffar yang menyerang Madinah. Asim merasa yakin akan bantuan Allah dan perlindunganNya dari musuh-musuh Islam.

Asim memulakan serangan disertai dengan dua orang sahabatnya. Manakala yang lain menyerahkan diri mereka.Setelah berjuang habis-habisan bagaikan singa yang kelaparan, kesemua tiga orang sahabat , termauk Asim akhirnya terkorban sebagai syahid.Musuh-musuh Islam telah memperlakukan tiga orang yang menyerah diri dengan seburuk-buruk layanan.Sangkaan mereka, akan mendapat layanan seperti tawanan meleset sama sekali, apabila musuh bertindak dengan lebih ganas iaitu membunuh mereka.

Musuh-musuh tidak menyedari bahawa salah seorang yang dibunuh itu merupakan Asim yang diharap-harapkan oleh ramai musuh untuk membunuhnya.Tawaran oleh Sulafah amatlah menggiurkan dan kebanyakan mereka telah terpikat dengannya.

Sebaik sahaja berita kematian Asim tersebar ke kawasan berdekatan, datanglah utusan Quraisy dari Mekah yang terletak berdekatan dengan tempat pembunuhannya, meminta agar diserahkan kepala Asim kepada Sulafa bagi memenuhi hajat dan dendam kesumat yang bersarang di lubuk hatinya, terhadap pembunuh ke tiga anak lelakinya.


Berebut-rebutlah kaum Arab dari suku Huzail untuk mendapat anugerah yang dijanjikan itu.Sampai berdekatan dengan jasad Asim, mereka yang ingin memenggal kepalanya itu terkejut melihat ribuan lebah dan tebuan padang pasir menyelaputi jasadnya, seolah-olah padanya ada sarangnya yang dipertahankan dari penceroboh. Segelintir yang cuba mara kea rah mayat disengat di kepala dan mata. Tebuan padang pasir amat ditakuti oleh manusia.Sengatannya mampu menyebabkan kelumpuhan pada system pertahanan badan malah membewa pada kematian.

Setelah berusaha berbagai cara menghalau lebah dan penyengat itu tanpa membuahkan sebarang hasil, akhirnya mereka berehat menanti hari malam dengan anggapan serangga itu akan meninggalkan jasadnya menjelang kegelapan.Belumpun kegelapan menyelubungi siang, tiba-tiba dengan tidak semena-mena langit bertukar corak.Hari yang disangka terang bertukar menjadi gelap.Kilat sambar menyambar lalu turunlah hujan yang sangat lebat sehingga kawasan yang gersang menjadi lurah dan sungai yang deras.Kawasan pertempuran menjadi seolah-olah tasik dengan paras air yang naik dengan menggila, di luar kawalan.Hujan yang turun lebat tidak berhenti hingga tiba waktu Subuh keesokan hari baru ia reda.

Huzail masih lagi meletakkan dalam impian untuk menyerahkan kepala Asim yang dipenggal kepada Quraisy agar tenang ruh tiga orang pemuda mereka seperti yang disangkakan oleh puak jahiliyyah.Namun impian hanya tinggal angan-angan kosong.Jasad Asim dipelihara Allah dari tangan-tangan jahat musuh-musuhNya.Tubuhnya hilang entah ke mana dalam kederasan air hujan di gurun sahara yang panas, tapi ruhnya sudah diambil Allah terbang ke syurga yang tinggi.Semuga Allah meredhainya..Dia ikhlas dalam perjuangannya..Dan Allah tidak sekali-kali menghampakan amalan hamba-hambaNya yang ikhlas..

FirmanNya dalam surah Ali Imran ayat ke 169-170 :
"Dan jangan sekali-kali engkau menyangka orang-orang yang mati syahid pada jalan Allah itu mati, Bahkan sebaliknya mereka adalah hidup (secara istimewa) di sisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki; (Dan juga) mereka bersukacita dengan kurniaan Allah (balasan mati Syahid) yang telah dilimpahkan kepada mereka, dan mereka bergembira dengan berita baik mengenai (saudara-saudaranya) orang-orang (Islam yang sedang berjuang), yang masih tinggal di belakang, yang belum (mati dan belum) sampai kepada mereka, (iaitu) bahawa tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita…"

Allahuakbar!!!

related post : Jejak Roh Perjuangan I , Jejak Roh Syahidah

Ahad, 31 Mei 2009

Mengenang Muhammad al-Fatih

Mengenang Tokoh Sunnah Sultan Muhammad al-Fatih

Jumaat (29/5), warga Turki merayakan hari penaklukkan Istanbul-Konstantinopel yang ke-556 dengan mengadakan serangkaian acara di sekitar kota bersejarah tersebut. Demikian laporan media Turki, Dunya Bulteni.

Sultan Utsmani, Muhammad al-Fatih, berhasil mengambil alih kota tua Konstantinopel dari kekaisaran Bizantium pada tahun 1454, dalam umurnya yang baru menginjak 19 tahun. Kota tersebut kemudian dialihnamakan menjadi Istanbul (dari Islampolis atau Islambul).

Istanbul merayakan penaklukkan tersebut dengan pertunjukan cahaya. Sebuah filem tentang penaklukkan Konstantinopel pun diputar dengan menggunakan sistem 'watchout' dan layar sebesar 15x60 meter.

Penaklukkan Puitis

Salah seorang profesor terkemuka di bidang sastera Turki, Iskender Pala, mengatakan bahawa Sultan Muhammad al-Fatih sangat tahu yang dia tidak akan mampu menaklukkan Istanbul-Konstantinopel hanya dengan modal kekuatan. Maka al-Fatih pun memprioritaskan pembangunan peradaban di kawasan tersebut.

Pala menekankan "al-Fatih menjelajahi Barat dengan pedang, sedangkan menjelajahi Timur dengan pena."



"Tidak dapat dipungkiri bahawa dunia Timur telah mencapai kejayaan ilmu pengetahuan ketika Barat masih berada dalam masa kegelapan."

Pala juga menjelaskan bagaimana keunggulan Fatih sebagai seorang negarawan sekaligus pemikir. Hal tersebut didasarkan kepada intelektualiti yang akhirnya menjalar di Istanbul setelah penaklukkan oleh al-Fatih. Ketika itu, al-Fatih menyuarakan syairnya, "wahai para pemikir, datanglah ke kotaku! Aku telah membangun ruang-ruang penelitian untukmu! Wahai para seniman, datanglah ke kotaku! Aku telah membangun bengkel-bengkel seni untukmu!"

Merujuk pada intelgensia al-Fatih dalam bersyair, Pala pun mengatakan al-Fatih membangun batas-batas kota bukan dengan batu, melainkan dengan kebudayaan.

Profesor sejarah yang tersohor di Turki, Ilber Ortayli mengatakan al-Fatih menguasai bahasa Itali dan Yunani, serta menulis syair dalam bahasa Arab, Persia, dan Turki.

Ortayli menyatakan setelah penaklukkan, al-Fatih mulai membangun kembali setiap sudut-sudut kota Istanbul yang hancur. Ia membangun pasar, masjid, istana dan memeintahkan para pasha (kalangan bangsawan) untuk membangun kamar mandi umum, rumah ibadah, dan madrasah.

Sejak zaman dahulu, Konstantinopel tersohor kerana kemegahan dan keindahannya, hingga banyaklah para pujangga Arab-Islam sekalipun yang mengatakan "jika dunia ini adalah negeri, maka Konstantinopel adalah ibu kotanya."

Kota tersebut terletak di daerah perbukitan yang subur dengan pemandangannya yang luar biasa indah di tepi selat Bosphorus, dan diapit sekaligus dibentengi oleh banyak lautan, yaitu Laut Marmara, Laut Aegea, Laut Hitam, Selat Tanduk Emas, dan Selat Bosphorus.

Penaklukan Konstantinopel telah menjadi semacam impian hampir semua penguasa Islam. Nabi Muhammad sendiri dalam sebuah haditsnya pernah memberikan nubuwat sekaligus khabar gembira akan penaklukan kota tersohor itu, bahawa suatu saat umatku akan menaklukan Konstantinopel, pemimpinnya adalah sebaik-baiknya pemimpin, dan pasukannya adalah sebaik-baiknya pasukan.

Para pemimpin dinasti Umayyah (beribukota Damaskus) beberapa kali mencuba menyerbu Konstantinopel, tetapi mereka mengalami kegagalan. Demikian pula para penguasa dinasti Abbasiyyah (Baghdad), Fatimiyyah (Kairo), dan Seljuk (Busra), mereka semua tidak berhasil merebut kota permata itu. Barulah, setelah berdirinya dinasti Utsmani oleh bangsa Turki-Muslim di abad ke-13, Konstantinopel perlahan-lahan mulai diambil alih, hingga puncaknya jatuh ke tangan salah satu sultan dinasti itu, Muhammad al-Fatih, pada tahun 1545. (berbagaisumber/L2-AGS, Kairo)



Khamis, 9 April 2009

Jejak Roh Perjuangan Sahabat

.::Abu Ubaidah al-Jarrah - Orang yang Paling Dipercayai::.
Abu Ubaidah bin al-Jarrah ra lahir di Mekah, di sebuah rumah keluarga suku Quraisy terhormat. Nama lengkapnya adalah Amir bin Abdullah bin Jarrah yang dijuluki dengan nama Abu Ubaidah. Abu Ubaidah adalah seorang yang berperawakan tinggi, kurus, berwibawa, bermuka ceria, rendah diri dan sangat pemalu. Beliau termasuk orang yang berani ketika dalam kesulitan, beliau disenangi oleh semua orang yang melihatnya, siapa yang mengikutinya akan merasa tenang.

Abu Ubaidah termasuk orang yang masuk Islam dari sejak awal, beliau memeluk Islam selang sehari setelah Saidina Abu Bakar as-Shiddiq ra memeluk Islam. Beliau masuk Islam bersama Abdurrahman bin 'Auf, Uthman bin Mazun dan Arqam bin Abu al-Arqam, di tangan Abu Bakar as-Shiddiq. Saidina Abu Bakarlah yang membawakan mereka menemui Rasulullah SAW untuk menyatakan syahadat di hadapan Baginda.

Kehidupan beliau tidak jauh berbeza dengan kebanyakan sahabat lainnya, diisi dengan pengorbanan dan perjuangan menegakkan Deen Islam. Hal itu tampak ketika beliau harus hijrah ke Ethiopia pada gelombang kedua demi menyelamatkan aqidahnya. Namun kemudian beliau balik kembali untuk menyertai perjuangan Rasulullah SAW.

Wajahnya selalu berseri. Matanya bersinar. Tubuhnya tinggi kurus. Bidang bahunya kecil. Setiap mata senang melihat kepadanya. Dia selalu ramah, sehingga setiap orang merasa simpati kepadanya. Din samping sifatnya yang lemah lembut, beliau sangat tawadhu' (rendah hati) dan sangat pemalu. Tetapi bila menghadapi sesuatu urusan penting, beliau sangat cekap bagaikan singa jantan bertemu musuh..read more


Abu Ubaidah sempat mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah SAW. Beliaulah yang membunuh ayahnya yang berada di pasukan musyrikin dalam perang Uhud, sehingga ayat Al-Quran turun mengenai beliau seperti yang tertera dalam surah Al Mujadilah ayat 22, artinya:
"Engkau tidak menemukan kaum yang beriman kepada Allah dan hari kiamat yang mengasihi orang-orang yang menentang Allah SWT dan Rasulullah, walaupun orang tersebut ayah kandung, anak, saudara atau keluarganya sendiri. Allah telah mematri keimanan di dalam hati mereka dan mereka dibekali pula dengan semangat. Allah akan memasukkan mereka ke dalam syurga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, mereka akan kekal di dalamnya. Akan menyenangi mereka, di pihak lain mereka pun senang dengan Allah. Mereka itulah perajurit Allah, ketahuilah bahwa perajurit Allah pasti akan berjaya."

Ketika dalam perang Uhud, di saat pasukan muslimin kucar kacir dan banyak yang lari meninggalkan pertempuran, justeru Abu Ubaidah berlari untuk mendapati Nabi saw tanpa takut sedikit pun terhadap banyaknya lawan dan rintangan. Tatkala didapati pipi Nabi terluka, iaitu terhujamnya dua rantai besi penutup kepala beliau, segera ia berusaha untuk mencabut rantai tersebut dari pipi Nabi SAW.

Abu Ubaidah mulai mencabut rantai tersebut dengan gigitan giginya. Rantai itu pun akhirnya terlepas dari pipi Rasulullah SAW. Namun bersamaan dengan itu pula gigi seri Abu Ubaidah ikut terlepas dari tempatnya. Abu Ubaidah tidak jera. Diulanginya sekali lagi untuk mengigit rantai besi satunya yang masih menancap dipipi Rasulullah SAW hingga terlepas. Dan kali ini pun harus juga diikuti dengan lepasnya gigi Abu Ubaidah sehingga dua gigi seri sahabat ini ompong karenanya. Sungguh, satu keberanian dan pengorbanan yang tak terperikan.

Rasulullah SAW memberinya gelaran “Gagah dan Jujur”.

Suatu ketika datang sebuah delegasi dari kaum Kristen menemui Rasulullah SAW. Mereka mengatakan, “Ya Abul Qassim! Kirimkanlah bersama kami seorang sahabatmu yang engkau percayai untuk menyelesaikan perkara kebendaan yang sedang kami pertengkarkan, karena kaum muslimin di pandangan kami adalah orang yang disenangi.” Rasulullah SAW bersabda kepada mereka, “Datanglah ke sini nanti sore, saya akan kirimkan bersama kamu seorang yang gagah dan jujur.”

Dalam kaitan ini, Saidina Umar bin Al-Khattab ra mengatakan, “Saya berangkat mahu solat Zuhur agak cepat, sama sekali bukan karena ingin ditunjuk sebagai delegasi, tetapi kerana memang saya senang pergi solat cepat-cepat. Setelah Rasulullah selesai mengimami solat Zuhur bersama kami, beliau melihat ke kiri dan ke kanan. Saya sengaja meninggikan kepala saya agar beliau melihat saya, namun beliau masih terus membalik-balik pandangannya kepada kami. Akhirnya beliau melihat Abu Ubaidah bin Jarrah, lalu beliau memanggilnya sambil bersabda:
"Pergilah bersama mereka, selesaikanlah kasus yang menjadi perselisihan di antara mereka dengan adil.’ Lalu Abu Ubaidah pun berangkat bersama mereka.”

Sepeninggalan Rasulullah SAW, Umar bin Al-Khattab ra mengatakan kepada Abu Ubaidah bin al-Jarrah di hari Saqifah, “Hulurkan tanganmu! Agar saya bai'at kamu, kerana saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:

'‘Sungguh dalam setiap kaum terdapat orang yang jujur. Orang yang jujur di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah.’

Lalu Abu Ubaidah menjawab, "Saya tidak mungkin berani mendahului orang yang dipercayai oleh Rasulullah SAW menjadi imam kita di waktu solat (Saidina Abu Bakar as-Shiddiq ra), oleh sebab itu kita sayugia membuatnya jadi imam sepeninggalan Rasulullah SAW."

Sisi lain dari kehebatan sahabat yang satu ini adalah kezuhudannya. Ketika kekuasaan Islam telah meluas dan kekhalifahan dipimpin oleh Saidina Umar ra, Abu Ubaidah menjadi pemimpin di daerah Syria. Saat Umar mengadakan kunjungan dan singgah di rumahnya, tak terlihat sesuatu pun oleh Umar ra kecuali pedang, perisai dan pelana tunggangannya. Umar pun lantas berujar, “Wahai sahabatku, mengapa engkau tidak mengambil sesuatu sebagaimana orang lain mengambilnya?”

Beliau menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, ini saja sudah cukup menyenangkan.”

Abu Ubaidah bin al-Jarrah ra ikut serta dalam semua peperangan Islam, bahkan selalu mempunyai andil besar dalam setiap peperangan tersebut. Beliau berangkat membawa pasukan menuju negeri Syam, dengan izin Allah beliau berhasil menaklukan semua negeri tersebut.

Ketika wabak penyakit Taun bermaharajalela di negari Syam, Khalifah Umar bin Al-Khattab ra mengirim surat untuk memanggil kembali Abu Ubaidah. Namun Abu Ubaidah menyatakan keberatannya sesuai dengan isi surat yang dikirimkannya kepada khalifah yang berbunyi,

“Hai Amirul Mukminin! Sebenarnya saya tahu, kalau kamu memerlukan saya, akan tetapi seperti kamu ketahui saya sedang berada di tengah-tengah tentera Muslimin. Saya tidak ingin menyelamatkan diri sendiri dari musibah yang menimpa mereka dan saya tidak ingin berpisah dari mereka sampai Allah sendiri menetapkan keputusannya terhadap saya dan mereka. Oleh sebab itu, sesampainya surat saya ini, tolonglah saya dibebaskan dari rencana baginda dan izinkanlah saya tinggal di sini.”

Setelah Umar ra membaca surat itu, beliau menangis, sehingga para hadirin bertanya, “Apakah Abu Ubaidah sudah meninggal?” Umar menjawabnya, “Belum, akan tetapi kematiannya sudah di ambang pintu.”

Sepeninggalan Abu Ubaidah ra, Saidina Muaz bin Jabal ra berpidato di hadapan kaum Muslimin yang berbunyi, “Hai sekalian kaum Muslimin! Kalian sudah dikejutkan dengan berita kematian seorang pahlawan, yang demi Allah saya tidak menemukan ada orang yang lebih baik hatinya, lebih jauh pandangannya, lebih suka terhadap hari kemudian dan sangat senang memberi nasihat kepada semua orang dari beliau. Oleh sebab itu kasihanilah beliau, semoga kamu akan dikasihani Allah.”

Menjelang kematian Abu Ubaidah ra, beliau memesankan kepada tenteranya, “Saya pesankan kepada kalian sebuah pesan. Jika kalian terima, kalian akan baik, ‘Dirikanlah solat, tunaikanlah zakat, puasalah di bulan Ramadhan, berdermalah, tunaikanlah ibadah haji dan umrah, saling nasihat menasihatilah kalian, sampaikanlah nasihat kepada pimpinan kalian, jangan suka menipunya, janganlah kalian terpesona dengan keduniaan, karena betapa pun seorang melakukan seribu upaya, beliau pasti akan menemukan kematiannya seperti saya ini. Sungguh Allah telah menetapkan kematian untuk setiap pribadi manusia, oleh sebab itu semua mereka pasti akan mati. Orang yang paling beruntung adalah orang yang paling taat kepada Allah dan paling banyak bekalnya untuk akhirat. Assalamu'alaikum warahmatullah.”

Kemudian beliau melihat kepada Muaz bin Jabal ra dan mengatakan, “Ya Muaz! Imamilah solat mereka.” Setelah itu, Abu Ubaidah ra pun menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Allahu a’lam bisshawab.