.:: Air Mata Pemadam Api Neraka ::. "Ya Allah ! Ya Tuhanku Jadikanlah air mataku di waktu takut dengan-Mu Pemadam api neraka-Mu Jatuhnya air mataku menggugurkan segala dosa-dosaku Tuhan !Kalau bukan dengan rahmat-Mu Aku tidak akan selamat Setidak-tidaknya kalau bukan kemaafan-Mu Aku tidak terlepas daripada azab Aku lemah, bantulah aku Nafsuku serakah Bantulah aku bermujahadah selalu Syaitan yang menipu dayaku Lindungilah aku darinya Jalan kesesatan terlalu banyak Ada yang jelas Ada yang kesamaran Kalau bukan pimpinan-Mu Aku tersesat jalan Pimpinkanlah aku selalu Agar aku selamat menuju-Mu"
Memaparkan catatan dengan label perjuangan. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label perjuangan. Papar semua catatan

Isnin, 7 Jun 2010

Jejak Roh Perjuangan III

TARIQ BIN ZIYAD

Mendung hitam menggelayut di atas bumi Spanyol. Eropa sedangdikangkangi oleh penjajah, Raja Gotik yang kejam. Wanita merasaterancam kesuciannya, petani dikenakan pajak tanah yang tinggi, danbanyak lagi penindasan yang tak berperikemanausiaan.Raja dan anteknya bersukaria dalam kemewahan sedang rakyat merintihdalam kesengsaraan. Sebagian besar penduduk yang beragama Kristen danYahudi, mengungsi ke Afrika, berharap mendapat ketenangan yang lebihmenjanjikan. Dan saat itu Afrika, adalah sebuah daerah yang makmur danmempunyai toleransi yang tinggi karena berada di bawah naunganpemerintahan Islam. Satu dari jutaan pengungsi itu adalah Julian, Gubernur Ceuta yangputrinya Florinda telah dinodai Roderick, raja bangsa Gotik.

Merekamemohon pada Musa bin Nusair, raja muda Islam di Afrika untukmemerdekakan negeri mereka dari penindasan raja yang lalim itu.Setelah mendapat persetujuan Khalifah, Musa melakukan pengintaian kepantai selatan Spanyol. Bulan Mei tahun 711 Masehi, Tariq bin Ziyad,budak Barbar yang juga mantan pembantu Musa bin Nusair memimpin 12.000anggota pasukan muslim menyeberangi selat antara Afrika dan daratanEropa.
Begitu kapal-kapal yang berisi pasukannya mendarat di Eropa, Tariqmengumpulkan mereka di atas sebuah bukit karang, yang dinamai JabalTariq (karang Tariq) yang sekarang terkenal dengan nama Jabraltar.

Diatas bukit karang itu Thariq memerintahkan pembakaran kapal-kapal yangtelah menyeberangkan mereka.Tentu saja perintah ini membuat prajuritnya keheranan.

"Kenapa Andalakukan ini?" tanya mereka.

"Bagaimana kita kembali nanti?" tanya yanglain.


Namun Tariq tetap pada pendiriannya. Dengan gagah berani ia berseru,

"Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya pilihan,menaklukkan negeri ini dan menetap di sini, atau kita semua syahid."

Keberanian dan perkataannya yang luar biasa menggugah Iqbal, seorangpenyair Persia, untuk menggubahnya dalam sebuah syair berjudul"Piyam-i Mashriq":

"Tatkala Tariq membakar kapal-kapalnya di pantai Andalusia (Spanyol),Prajurit-prajurit mengatakan, tindakannya tidak bijaksana. Bagaimanabisa mereka kembali ke negeri Asal, dan perusakan peralatan adalahbertentangan dengan hukum Islam. Mendengar itu semua, Tariq menghunuspedangnya, dan menyatakan bahwa setiap negeri kepunyaan Allah adalahkampung halaman kita."


Kata-kata Tariq itu bagaikan cambuk yang melecut semangat prajuritmuslim yang dipimpinnya. Bala tentara muslim yang berjumlah 12.000orang maju melawan tentara Gotik yang berkekuatan 100.000 tentara.Pasukan Kristen jauh lebih unggul baik dalam jumlah maupunpersenjataan. Namun semua itu tak mengecutkan hati pasukan muslim. Tanggal 19 Juli tahun 711 Masehi, pasukan Islam dan Nasrani bertemu,keduanya berperang di dekat muara sungai Barbate. Pada pertempuranini, Tariq dan pasukannya berhasil melumpuhkan pasukan Gotik, hinggaRaja Roderick tenggelam di sungai itu. Kemenangan Tariq yang luarbiasa ini, menjatuhkan semangat orang-orang Spanyol dan semenjak itumereka tidak berani lagi menghadapi tentara Islam secara terbuka. Tariq membagi pasukannya menjadi empat kelompok, dan menye-barkanmereka ke Kordoba, Malaga, dan Granada. Sedangkan dia sendiri bersamapasukan utamanya menuju ke Toledo, ibukota Spanyol. Semua kota-kotaitu menyerah tanpa perlawanan berarti.

Kece-patan gerak dan kehebatanpasukan Tariq berhasil melumpuhkan orang-orang Gotik.
Rakyat Spanyol yang sekian lama tertekan akibat penjajahanbangsa Gotik, mengelu-elukan orang-orang Islam. Selain itu,perilaku Tariq dan orang-orang Islam begitu mulia sehinggamereka disayangi oleh bangsa-bangsa yang ditaklukkannya. Salah satu pertempuran paling seru terjadi di Ecija, yang membawakemenangan bagi pasukan Tariq. Dalam pertempuran ini, Musa binNusair, atasannya, sang raja muda Islam di Afrika ikut bergabungdengannya. Selanjutnya, kedua jenderal itu bergerak maju terus berdampingandan dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun seluruh dataran Spanyoljatuh ke tangan Islam.

Portugis ditakluk-kan pula beberapa tahunkemudian.
"Ini merupakan perjuangan utama yang terakhir dan palingsensasional bagi bangsa Arab itu," tulis Phillip K.Hitti, "dan membawamasuknya wilayah Eropa yang paling luas yang belum pernah merekaperoleh sebelumnya ke dalam kekuasaan Islam. Kecepatan pelaksanaan dankesempurnaan keberha-silan operasi ke Spanyol ini telah mendapattempat yang unik di dalam sejarah peperangan abad pertengahan." Penaklukkan Spanyol oleh orang-orang Islam mendorong timbuln-yarevolusi sosial di mana kebebasan beragama benar-benar diakui.Ketidaktoleranan dan penganiayaan yang biasa dilakukan orang-orangKristen, digantikan oleh toleransi yang tinggi dan kebaikan hati yangluar biasa.

Keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, sehingga jikatentara Islam yang melakukan kekerasan akan dikenakan hukumanberat. Tidak ada harta benda atau tanah milik rakyat yang disita.Orang-orang Islam memperkenalkan sistem perpajakan yang sangat jituyang dengan cepat membawa kemakmuran di semenanjung itu danmenjadikan negeri teladan di Barat. Orang-orang Kristen dibiarkanmemiliki hakim sendiri untuk memutuskan perkara-perkara mereka. Semuakomunitas mendapat kesempatan yang sama dalam pelayanan umum. Pemerintahan Islam yang baik dan bijaksana ini membawa efek luarbiasa. Orang-orang Kristen termasuk pendeta-pendetanya yang padamulanya meninggalkan rumah mereka dalam keadaan ketakutan, kembalipulang dan menjalani hidup yang bahagia dan makmur. Seorang penulisKristen terkenal menulis: "Muslim-muslim Arab itu mengorganisirkerajaan Kordoba yang baik adalah sebuah keajaiban Abad Pertengahan,mereka mengenalkan obor pengetahuan dan perada-ban, kecemerlangan dankeistimewaan kepada dunia Barat. Dan saat itu Eropa sedang dalamkondisi percekcokan dan kebodohan yang biadab." Tariq bermaksud menaklukkan seluruh Eropa, tapi Allahmenentukan lain. Saat merencanakan penyerbuan ke Eropa, datangpanggilan dari Khalifah untuk pergi ke Damaskus. Dengan disiplin dankepatuhan tinggi, Tariq memenuhi panggilan Khalifah dan berusahatiba seawal mungkin di Damaskus.

Tak lama kemudian, Tariq wafatdi sana. Budak Barbar, penakluk Spanyol, wilayah Islam terbesar diEropa yang selama delapan abad di bawah kekuasaan Islam telah memenuhipanggilan Rabbnya. Semoga Allah merahmatinya.

Khamis, 19 November 2009

mengenang 24 tahun MEMALI

Hari itu Selasa malang,
hari tujuh RabbiulAwwal tahun seribu empat ratus enam hijrah.
setelah malap cahaya lokap,
panjang kembara malam membawa gelap subuh menutup terang matahari, negara, seragam dan senjata mengepung para pejuang yang enggan menyerah, enggan ditahan tanpa kesetaraan, enggan ditangkap tanpa kesaksamaan hak manusia penjara tanpa bicara-warisan tuan penjajah mahu rakyat menjadi hamba.

sejahtera keadilan telah ditelan kebusukan huru hara rasuah. merekalah para pejuang menentang kezaliman haloba, tapi ketamakan kuasa tetap serakah nafsunya mentah kedarah para petani dan buruh mereka para pejuang kebenaran hanya penoreh getah

iya mereka hanya himpunan orang-orang kampung, para guru, merinyu malaria, bekerja sendiri, mekanik motorsikal, pemandu, penoreh getah, tapi mereka setia segar menghidupkan tanah air yang bukan milik mereka.

Tanah dan air yang telah dirompak bebal nasional, tanah dan air yang telah dijual bodoh nasional, Ibrahim Mahmud dan teman-temannya siap teguh iman perjuangan melawan perisai ampuh kekuasaan Iblis_Syaitan_Act - ISA.


ISA adalah jaminan selamat buat penguasa rakus menindas dan memeras penguasa pujanya Iblis kuasa penguasa sembahnya Syaitan rasuah penguasa berkuku besi pelindungnya ISA_Iblis Syaitan Act.

Akta Keselamatan Dalam Negeri, adalah undang-undang yang menyelamatkan para perompak zalim bertopeng alim, Akta Keselamatan Dalam Negeri, adalah undang-undang yang menyelamatkan para perusuh hak asasi rakyat,

Akta Keselamatan Dalam Negeri
adalah undang-undang yang menyelamatkan perasuah dan penyeleweng kuasa
Akta Keselamatan Dalam Negeri
adalah undang-undang yang menyelamatkan kepura-puraan
Akta Keselamatan Dalam Negeri
adalah undang-undang Iblis dan Syaitan,
akur aturan perjanjian sesat mengekalkan kuasa sementara,

Pemerintah ketagihan kuasa
dadahnya wang dan harta
pemimpin khayal dengan serakah
erat sayangnya pada angkuh memaksa
rapat kasihnya pada sombong memeras
begitu dalamnya cinta kuasa memeluk timbunan harta kekayaan rakyat jelata .

ISA gari yang merantai kejujuran,
ISA tembok batu, jeriji besi, memisah kasih anak dan isteri, keluarga tercinta
ISA adalah tangisan
ISA adalah ketakutan

Tapi ISA bagi Ibrahim dan Memali adalah keberanian paling tinggi
perjuangan menolak pemenjaraan tanpa bicara
pengorbanan nyawa demi merdeka
dari menjadi hamba pemerintah yang gila kuasa
dan November adalah bulan cukup hitam, sembilan belas hari bulan tahun sembilan belas lapan puluh lima di Baling, siong kekuasaan Bangsat Nasional laparkan darah rakyat murba
ketabahan para pejuang cukup sabar teguh berdiri,
di balas kereta perisai dan senjata
Memali adalah sejarah melawan ISA
paling berani
merdeka semangat Ibrahim Libya dibalas peluru
gegak gempita tembakan
adalah sendu kesedihan

maka tumpahlah darah ke tanah air yang kegeringan
gugur empat belas orang pejuang
syahid menuntut keadilan
melawan penahanan tanpa bicara

akal penguasa putus budinya
dan dacing timbang berat sebelah tidak seimbang
rasa hati telah kabur, pudar dan terhakis
benang-benang kusut
fikiran hanyut
keyakinan tak dapat dikoyakkan kuasa
merah mengalir darah merdeka
korban ISA dan kekejaman negara
syahid para pejuang terpejam mata dalam sejahtera nafas keadilan
BN merampas kebahagian keluarga, mencabut nyawa suami dan ayah, para perempuan menjanda dan anak-anak yatim tidak berbapa

Sajak ini adalah karya seni Rahmat Haron, sebuah karya yang membuat jiwa menangis mengenangkan korban-korban jiwa pada syuhada Memali yang menentang penangkapan tanpa bicara.

[Dalam sejarah perjuangan melawan ISA (Akta Keselamatan Dalam Negeri) Ibrahim Mahmud (yang dikenali dengan nama Ibrahim Libya) dan penduduk kampung Memali adalah antara mereka yang paling berani – dengan keras menentang penahanan tanpa bicara hingga derita raga dan jiwa serta terkorban kehilangan nyawa mereka. Maka pergilah mereka meninggalkan kita sebagai syuhada dan pengorbanan yang cukup besar sekali.]



Isnin, 2 November 2009

Jejak Roh Perjuangan II

"YA ALLAH HANTARKAN KPD JENAZAHKU TEBUAN BERBISA!!"

Asim bin Thabit r.a merupakan seorang sahabat yang gagah dan mempunyai keazaman yang tinggi.Sebelum meletusnya peperangan Uhud Nabi s.a.w telah bertanya kepada perajurit muslimin, bagaimanakah kamu akan berperang kelak ? Thabit telah tampil seraya berkata : Apabila musuh telah hampIr seratus kaki maka panahlah yang paling sesuai digunakan.Apabila merekaa lebih hampir dengan kita tentulah lembing akan berperanan menghancurkan mereka. Jika jarak telah menjadi lebih dekat slepas itu hanya pedang yang akan menyelesaikan mereka. Mendengar kata-katanya yang bersemangat itu Nabi saw telah bersabda, maksudnya : “Sesiapa yang ingin berjuang, maka hendaklah dia mencontohi Asim bin Thabit !


Apabila meletus peperangan Uhud seperti yang dijanjikan kepada RasululLah saw, Asim telah keluar umpama singa garang yang kelaparan.Beliau telah berhasil membunuh anak-anak lelaki kepada Sulafah binti Sa’ad yang bernama Musafik, Kilab dan al-Julas.Pembunuhan yang dilakukan terhadap tiga beradik ini telah membangkitkan rasa marah diikuti dengan dendam untuk menuntut bela terhadap mereka.Ibu ini
telah berikrar memberikan ganjaran yang hebat kepada sesiapa yang berjaya membunuh balas pembunuh putera-puteranya itu.

Peperangan Uhud yang berakhir dengan seribu kenangan dan pengajaran buat umat Islam telah berakhir lalu Nabi mengutuskan tentera seramai 6 orang diketuai oleh Asim bin Thabit r.a.Ketika rombongan tentera ini berada di pertengahan jalan tidak jauh dari Mekah, kaum Huzail yang tinggal di kawasan itu yang masih lagi belum memasuki Islam telah mengepung mereka.


Asim bersama tentera-tentera Islam yang lain tidak ada pilihan melainkan berjuang mempertahankan diri.Kini golongan musyrikin Huzail menjanjikan keselamatan terhadap mereka jika mereka bersetuju menyerahkan diri.Walaubagaimanapun Asim bertegas untuk mempertahankan dri dengan katanya : “ Adapun pada pandanganku, aku tidak akan menyerahkan diriku kepada seseorang musyrik. Tawaran Sulafah tempoh hari masih terngiang-ngiang dalam fikirannya.

Kata-kata beliau yang terakhir sebelum berlakunya pertembungan itu adalah : “ Ya Allah, sesungguhnya aku ini mempertahankan agamaMu dan memperjuangkannya ! Maka peliharalah tubuhku dan tulangku , dan jangan Engkau izinkan keduanya dari di kuasai oleh mereka! Kedahsyatan penganiyaan yang dilakukan oleh musush-musuh Islam terhadap jasad syuhada’ Islam yang gugur di medan Uhud masih lagi segar dalam ingatannya. Penganiayaan kepada jasad Hamzah yang sudah kaku oleh Hindun, isteri kepada jenderal tentera kuffar yang menyerang Madinah. Asim merasa yakin akan bantuan Allah dan perlindunganNya dari musuh-musuh Islam.

Asim memulakan serangan disertai dengan dua orang sahabatnya. Manakala yang lain menyerahkan diri mereka.Setelah berjuang habis-habisan bagaikan singa yang kelaparan, kesemua tiga orang sahabat , termauk Asim akhirnya terkorban sebagai syahid.Musuh-musuh Islam telah memperlakukan tiga orang yang menyerah diri dengan seburuk-buruk layanan.Sangkaan mereka, akan mendapat layanan seperti tawanan meleset sama sekali, apabila musuh bertindak dengan lebih ganas iaitu membunuh mereka.

Musuh-musuh tidak menyedari bahawa salah seorang yang dibunuh itu merupakan Asim yang diharap-harapkan oleh ramai musuh untuk membunuhnya.Tawaran oleh Sulafah amatlah menggiurkan dan kebanyakan mereka telah terpikat dengannya.

Sebaik sahaja berita kematian Asim tersebar ke kawasan berdekatan, datanglah utusan Quraisy dari Mekah yang terletak berdekatan dengan tempat pembunuhannya, meminta agar diserahkan kepala Asim kepada Sulafa bagi memenuhi hajat dan dendam kesumat yang bersarang di lubuk hatinya, terhadap pembunuh ke tiga anak lelakinya.


Berebut-rebutlah kaum Arab dari suku Huzail untuk mendapat anugerah yang dijanjikan itu.Sampai berdekatan dengan jasad Asim, mereka yang ingin memenggal kepalanya itu terkejut melihat ribuan lebah dan tebuan padang pasir menyelaputi jasadnya, seolah-olah padanya ada sarangnya yang dipertahankan dari penceroboh. Segelintir yang cuba mara kea rah mayat disengat di kepala dan mata. Tebuan padang pasir amat ditakuti oleh manusia.Sengatannya mampu menyebabkan kelumpuhan pada system pertahanan badan malah membewa pada kematian.

Setelah berusaha berbagai cara menghalau lebah dan penyengat itu tanpa membuahkan sebarang hasil, akhirnya mereka berehat menanti hari malam dengan anggapan serangga itu akan meninggalkan jasadnya menjelang kegelapan.Belumpun kegelapan menyelubungi siang, tiba-tiba dengan tidak semena-mena langit bertukar corak.Hari yang disangka terang bertukar menjadi gelap.Kilat sambar menyambar lalu turunlah hujan yang sangat lebat sehingga kawasan yang gersang menjadi lurah dan sungai yang deras.Kawasan pertempuran menjadi seolah-olah tasik dengan paras air yang naik dengan menggila, di luar kawalan.Hujan yang turun lebat tidak berhenti hingga tiba waktu Subuh keesokan hari baru ia reda.

Huzail masih lagi meletakkan dalam impian untuk menyerahkan kepala Asim yang dipenggal kepada Quraisy agar tenang ruh tiga orang pemuda mereka seperti yang disangkakan oleh puak jahiliyyah.Namun impian hanya tinggal angan-angan kosong.Jasad Asim dipelihara Allah dari tangan-tangan jahat musuh-musuhNya.Tubuhnya hilang entah ke mana dalam kederasan air hujan di gurun sahara yang panas, tapi ruhnya sudah diambil Allah terbang ke syurga yang tinggi.Semuga Allah meredhainya..Dia ikhlas dalam perjuangannya..Dan Allah tidak sekali-kali menghampakan amalan hamba-hambaNya yang ikhlas..

FirmanNya dalam surah Ali Imran ayat ke 169-170 :
"Dan jangan sekali-kali engkau menyangka orang-orang yang mati syahid pada jalan Allah itu mati, Bahkan sebaliknya mereka adalah hidup (secara istimewa) di sisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki; (Dan juga) mereka bersukacita dengan kurniaan Allah (balasan mati Syahid) yang telah dilimpahkan kepada mereka, dan mereka bergembira dengan berita baik mengenai (saudara-saudaranya) orang-orang (Islam yang sedang berjuang), yang masih tinggal di belakang, yang belum (mati dan belum) sampai kepada mereka, (iaitu) bahawa tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita…"

Allahuakbar!!!

related post : Jejak Roh Perjuangan I , Jejak Roh Syahidah

Ahad, 31 Mei 2009

Mengenang Muhammad al-Fatih

Mengenang Tokoh Sunnah Sultan Muhammad al-Fatih

Jumaat (29/5), warga Turki merayakan hari penaklukkan Istanbul-Konstantinopel yang ke-556 dengan mengadakan serangkaian acara di sekitar kota bersejarah tersebut. Demikian laporan media Turki, Dunya Bulteni.

Sultan Utsmani, Muhammad al-Fatih, berhasil mengambil alih kota tua Konstantinopel dari kekaisaran Bizantium pada tahun 1454, dalam umurnya yang baru menginjak 19 tahun. Kota tersebut kemudian dialihnamakan menjadi Istanbul (dari Islampolis atau Islambul).

Istanbul merayakan penaklukkan tersebut dengan pertunjukan cahaya. Sebuah filem tentang penaklukkan Konstantinopel pun diputar dengan menggunakan sistem 'watchout' dan layar sebesar 15x60 meter.

Penaklukkan Puitis

Salah seorang profesor terkemuka di bidang sastera Turki, Iskender Pala, mengatakan bahawa Sultan Muhammad al-Fatih sangat tahu yang dia tidak akan mampu menaklukkan Istanbul-Konstantinopel hanya dengan modal kekuatan. Maka al-Fatih pun memprioritaskan pembangunan peradaban di kawasan tersebut.

Pala menekankan "al-Fatih menjelajahi Barat dengan pedang, sedangkan menjelajahi Timur dengan pena."



"Tidak dapat dipungkiri bahawa dunia Timur telah mencapai kejayaan ilmu pengetahuan ketika Barat masih berada dalam masa kegelapan."

Pala juga menjelaskan bagaimana keunggulan Fatih sebagai seorang negarawan sekaligus pemikir. Hal tersebut didasarkan kepada intelektualiti yang akhirnya menjalar di Istanbul setelah penaklukkan oleh al-Fatih. Ketika itu, al-Fatih menyuarakan syairnya, "wahai para pemikir, datanglah ke kotaku! Aku telah membangun ruang-ruang penelitian untukmu! Wahai para seniman, datanglah ke kotaku! Aku telah membangun bengkel-bengkel seni untukmu!"

Merujuk pada intelgensia al-Fatih dalam bersyair, Pala pun mengatakan al-Fatih membangun batas-batas kota bukan dengan batu, melainkan dengan kebudayaan.

Profesor sejarah yang tersohor di Turki, Ilber Ortayli mengatakan al-Fatih menguasai bahasa Itali dan Yunani, serta menulis syair dalam bahasa Arab, Persia, dan Turki.

Ortayli menyatakan setelah penaklukkan, al-Fatih mulai membangun kembali setiap sudut-sudut kota Istanbul yang hancur. Ia membangun pasar, masjid, istana dan memeintahkan para pasha (kalangan bangsawan) untuk membangun kamar mandi umum, rumah ibadah, dan madrasah.

Sejak zaman dahulu, Konstantinopel tersohor kerana kemegahan dan keindahannya, hingga banyaklah para pujangga Arab-Islam sekalipun yang mengatakan "jika dunia ini adalah negeri, maka Konstantinopel adalah ibu kotanya."

Kota tersebut terletak di daerah perbukitan yang subur dengan pemandangannya yang luar biasa indah di tepi selat Bosphorus, dan diapit sekaligus dibentengi oleh banyak lautan, yaitu Laut Marmara, Laut Aegea, Laut Hitam, Selat Tanduk Emas, dan Selat Bosphorus.

Penaklukan Konstantinopel telah menjadi semacam impian hampir semua penguasa Islam. Nabi Muhammad sendiri dalam sebuah haditsnya pernah memberikan nubuwat sekaligus khabar gembira akan penaklukan kota tersohor itu, bahawa suatu saat umatku akan menaklukan Konstantinopel, pemimpinnya adalah sebaik-baiknya pemimpin, dan pasukannya adalah sebaik-baiknya pasukan.

Para pemimpin dinasti Umayyah (beribukota Damaskus) beberapa kali mencuba menyerbu Konstantinopel, tetapi mereka mengalami kegagalan. Demikian pula para penguasa dinasti Abbasiyyah (Baghdad), Fatimiyyah (Kairo), dan Seljuk (Busra), mereka semua tidak berhasil merebut kota permata itu. Barulah, setelah berdirinya dinasti Utsmani oleh bangsa Turki-Muslim di abad ke-13, Konstantinopel perlahan-lahan mulai diambil alih, hingga puncaknya jatuh ke tangan salah satu sultan dinasti itu, Muhammad al-Fatih, pada tahun 1545. (berbagaisumber/L2-AGS, Kairo)



Isnin, 18 Mei 2009

Jejak Roh Syahidah

“Apa nikmatnya hidup di dunia ketika kematian selalu mengintai kita. Mana yang lebih indah, mati dalam kehinaan atau gugur di medan jihad?”

.:: To Die In Jerusalem ... ::.
Percubaan Barat Melihat Palestin Dengan Pandangan Mata Hati...

Jumaat itu dia bangun jauh lebih awal daripada biasa. Padahal, menurut ibunya, hampir semalaman dia tidak tidur. Sampai tengah malam dia masih membaca Al-Quran. “Tatkala saya terjaga, dia sedang asyik solat malam. Dia membaca ayat-ayat Surah An-Nabaa sambil menangis!”


Usai Subuh, Ayat Al-Akhras (16) - remaja shalihah itu - kembali membaca Al-Quran. Ayat-ayat jihad dibacanya berulang-ulang dengan nada bergetar. Sesekali dia terhenti, menahan esak tangis. Menjelang pukul 6.00 waktu Palestin, dia menulis sesuatu di meja belajar. Sejurus kemudian Ayat sudah siap berpakaian seragam dan bergegas menuju dapur untuk menemui ibunya.

Kepada ibunya, dia minta izin hendak pergi ke sekolah. “
Ada pelajaran dan tugas tambahan. Hari ini boleh jadi merupakan saat terpenting dalam hidup ini. Saya mohon doa restu ibu,” ucapnya dengan mata berbinar.

Ibunya sedikit bingung, hairan, dan terkejut melihat tingkahlaku puterinya. “
Semoga Allah selalu melindungi dan merahmatimu, anakku. Tapi, bukankah Jumaat adalah hari cuti?read more..



Doa itulah yang anakanda harap, bu,” jawabnya. Ayat tak lagi berkata-kata. Dia hanya tersenyum, mencium tangan, kemudian memeluk erat ibu yang masih kebingungan. Dan, dengan tetap tersenyum, dia menarik tangan adiknya, Samaah (10). Mereka pun sama-sama bergegas ke sekolah.

Beberapa jam kemudian, Jumaat 22 Mac 2002 sekitar pukul 10 waktu tempatan, Radio Israel memberitakan ledakan bom di supermarket Nataynya, dekat Jerusalem. Peristiwa ini menyebabkan tiga orang maut dan lebih dari 40 orang cedera. Pelakunya disyaki seorang puteri Palestin.



Jantung Ibu Ayat Al-Akhras berdegup kencang mendengar khabar itu. “Jangan-jangan dia …” bisiknya saat itu. Firasatnya kuat mengatakan demikian manakala dia mendapati Samaah pulang sendirian sambil terisak-isak. Dia mengaku tak tahu ke mana kakaknya pergi. Ayat, kata dia, hanya berpesan, “Jangan cemas dan takut. Allah selalu bersama orang-orang beriman. Sampaikan salam buat semua, dan berdoalah. Mudah-mudahan Allah memberi pengampunan dan kemenangan!

Tinggal di kem beramai-ramai, Ibu Ayat Al-Akhras sangat cemas dengan nasib anaknya. Batinnya bertanya-tanya, “Ke mana dia pergi? Apakah dia sudah merealisasikan impiannya untuk menjadi syahidah?” Pertanyaan lain terus muncul di benaknya. “Bagaimana dengan impiannya yang lain? Soal pinangan, rancangan pernikahan, dan pakaian pengantin yang sudah dijahitnya sendiri? Bukankah dia juga bercita-cita untuk melahirkan anak-anak, kemudian membina mereka menjadi mujahid-mujahid masa hadapan?

Sementara fikirannya tertanya-tanya, kalbunya mendapat isyarat bahwa calon mempelai itu telah gugur dalam operasi syahid. Dan, apabila laporan rasmi mengesahkan jenazah Ayat, Ibu Ayat Al-Akhras hanya berkata, “Inna lillaahi wainna ilaihi raji’un. Semoga Allah mencatatnya sebagai syahidah. Mudah-mudahan dia juga akan menjadi pengantin Palestin yang melahirkan kehormatan dan kemerdekaan bagi umat dan bangsanya.


Siang Jumaat itu, Ayat Al-Akhras pergi mengikuti jejak Issa Farah dan Saa’id, dua kerabatnya, yang gugur ditembak helikopter Israel.

Lahir 20 Februari 1985 di Kem Dheishes, Ayat adalah anak keempat dari 11 beradik. Dia mempunyai tiga saudara laki-laki dan tujuh saudara perempuan. Di akhir hayatnya, dia tercatat sebagai pelajar Tingkatan Tiga sekolah menengah atas.

Ayat, menurut ABC News, termasuk anak cerdas dan rajin belajar. Sampai saat-saat menjelang syahidnya, dia masih rajin menasihati teman-temannya agar terus belajar dan belajar. “Penguasan ilmu dan teknologi amat penting dan diperlukan untuk mendukung perjuangan kita, walau apa pun bentuknya.”

Hayfaa, teman baiknya, berkata, “Dia selalu menasihati kami bahawa pembelajaran harus tetap berjalan, meskipun rintangan dan bahaya mengancam di sekeliling kita.

Tentang jihad, Ayat selalu berkata, “Jihad itu kewajiban setiap Muslim. Termasuk wanita. Mengapa kita harus membiarkan nyawa kita diragut sia-sia oleh kebiadaban zionis Israel.” Kematian seorang mujahid, katanya, akan membangkitkan keberanian mujahid-mujahid lain, bukan sebaliknya.

Hayfaa tak menyangka Ayat syahid secepat itu. Dalam hari-hari terakhirnya, dia rajin mengumpulkan gambar-gambar mujahid Palestin. Di meja belajarnya berbaris slogan-slogan jihad dan kepahlawanan. “Dia pergi untuk bergabung dengan barisan para syuhada’ yang lain.”

Ayat, kini tercatat sebagai syahidah kedua di Palestin atau yang keenam dalam barisan pelaku operasi istisyhadiah sepanjang tahun 2002. Syahidah pertama adalah Wafa Idris (27), seorang janda di Ramallah. Dia gugur dalam operasi menjelang akhir Januari 2002 yang menyebabkan seorang Israel maut dan 100 orang lain cedera.



Interview Dengan Hilla Medalia, Pengarah Filem "To Die In Jerusalem".
Saksikan kenyataan ibu Akhras : "Wajah Akhras itu lebih cantik dari bulan di langit. Namun pada setiap jelingan matanya ada mesej "selamat tinggal"."

Meskipun tahu bahawa syahidah adalah cita-cita tertinggi anaknya, ibu Ayat Al-Akhras tetap merasa kehilangannya. Dengan air mata berlinangan, dia mengulangi kata-kata anaknya ketika berdiskusi soal kewajiban jihad bagi setiap warga Muslim Palestin. “Apa nikmatnya hidup di dunia ketika kematian selalu mengintai kita. Mana yang lebih indah, mati dalam kehinaan atau gugur di medan jihad.”

Samaah, adik sekaligus teman terdekat Ayat, turut merasakan hal yang sama. Sambil menangis, dia bercerita tentang saat-saat akhir bersama kakaknya. “Saya lihat cahaya di mukanya dan sebuah riak kebahagiaan yang tak pernah dilihat sebelumnya.” Sambil memberi sepotong coklat manis, lanjutnya, Ayat berkata lirih, “Solat dan doakan agar kakak berjaya melaksanakan tugas suci ini.

Tugas apa?” Samaah bertanya. “Hari ini kamu akan mendengar satu berita baik. Mungkin inilah hari terbaik dalam hidup saya. Inilah hari yang telah lama saya nantikan. Tolong sampaikan salam hormat saya kepada Akh Shaadi,” tutur Ayat sambil memberikan secarik kertas.



Menyentuh Hati : Gambaran Perjalanan Ayat Akhras ke Syurga Ketika Beliau Di Ambang Perkahwinan

Shaadi Abu Laan (20), calon suami Ayat, termangu beberapa ketika apabila khabar itu sampai padanya. Dia hampir tidak percaya Ayat pergi begitu cepat mendahuluinya. Padahal Julai ini, jelas Shaadi, “Kami sudah merancang untuk berumah tangga. Selepas Ayat lulus ujian, kami akan menempati rumah sederhana yang belum dihias lagi.” Mereka, sudah satu setengah tahun bertunang. Bahkan, kedua mereka telah menyiapkan nama ‘Adiyy untuk bayi pertama mereka.



Mereka bertekad mendidik si kecil sebaik-baiknya dengan harapan kelak menjadi seorang mujahid yang akan membebaskan Al-Aqsa dan Palestin dari penjajahan Israel.

Ternyata Allah miliki perancangan lain,” ucap Shaadi. “Semoga kami dapat bertemu di syurga kelak, seperti harapan Ayat dalam surat terakhirnya. Saya tahu dia gadis berkeperibadian kuat, tegar, dan cerdas. Dia mencintai negara dan agamanya lebih dari apa pun.

Setiap saat, lanjut Shaadi, Ayat memang selalu memimpikan operasi syahid. “Kami pun pernah bercita-cita untuk syahid bersama-sama. Ternyata Allah telah memilih dia terlebih dahulu. Kalau ada kesempatan, saya akan menyusulnya segera. Semoga Allah mengabulkannya,” ucap pemuda Palestin yang baru saja meraih gelar sarjana muda itu.



Preview Kisah To Die In Jerusalem


(moga ada sesuatu dari kisah ini akan dapat saya perolehi dari filem ini biarpun ia datang dari acuan pemikiran Barat. Sekali lagi Barat menjadi juara, di mana Muslim dalam memfilemkan sendiri perjuangan figura-figura penting perjuangan Islam ?

Khamis, 9 April 2009

Jejak Roh Perjuangan Sahabat

.::Abu Ubaidah al-Jarrah - Orang yang Paling Dipercayai::.
Abu Ubaidah bin al-Jarrah ra lahir di Mekah, di sebuah rumah keluarga suku Quraisy terhormat. Nama lengkapnya adalah Amir bin Abdullah bin Jarrah yang dijuluki dengan nama Abu Ubaidah. Abu Ubaidah adalah seorang yang berperawakan tinggi, kurus, berwibawa, bermuka ceria, rendah diri dan sangat pemalu. Beliau termasuk orang yang berani ketika dalam kesulitan, beliau disenangi oleh semua orang yang melihatnya, siapa yang mengikutinya akan merasa tenang.

Abu Ubaidah termasuk orang yang masuk Islam dari sejak awal, beliau memeluk Islam selang sehari setelah Saidina Abu Bakar as-Shiddiq ra memeluk Islam. Beliau masuk Islam bersama Abdurrahman bin 'Auf, Uthman bin Mazun dan Arqam bin Abu al-Arqam, di tangan Abu Bakar as-Shiddiq. Saidina Abu Bakarlah yang membawakan mereka menemui Rasulullah SAW untuk menyatakan syahadat di hadapan Baginda.

Kehidupan beliau tidak jauh berbeza dengan kebanyakan sahabat lainnya, diisi dengan pengorbanan dan perjuangan menegakkan Deen Islam. Hal itu tampak ketika beliau harus hijrah ke Ethiopia pada gelombang kedua demi menyelamatkan aqidahnya. Namun kemudian beliau balik kembali untuk menyertai perjuangan Rasulullah SAW.

Wajahnya selalu berseri. Matanya bersinar. Tubuhnya tinggi kurus. Bidang bahunya kecil. Setiap mata senang melihat kepadanya. Dia selalu ramah, sehingga setiap orang merasa simpati kepadanya. Din samping sifatnya yang lemah lembut, beliau sangat tawadhu' (rendah hati) dan sangat pemalu. Tetapi bila menghadapi sesuatu urusan penting, beliau sangat cekap bagaikan singa jantan bertemu musuh..read more


Abu Ubaidah sempat mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah SAW. Beliaulah yang membunuh ayahnya yang berada di pasukan musyrikin dalam perang Uhud, sehingga ayat Al-Quran turun mengenai beliau seperti yang tertera dalam surah Al Mujadilah ayat 22, artinya:
"Engkau tidak menemukan kaum yang beriman kepada Allah dan hari kiamat yang mengasihi orang-orang yang menentang Allah SWT dan Rasulullah, walaupun orang tersebut ayah kandung, anak, saudara atau keluarganya sendiri. Allah telah mematri keimanan di dalam hati mereka dan mereka dibekali pula dengan semangat. Allah akan memasukkan mereka ke dalam syurga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, mereka akan kekal di dalamnya. Akan menyenangi mereka, di pihak lain mereka pun senang dengan Allah. Mereka itulah perajurit Allah, ketahuilah bahwa perajurit Allah pasti akan berjaya."

Ketika dalam perang Uhud, di saat pasukan muslimin kucar kacir dan banyak yang lari meninggalkan pertempuran, justeru Abu Ubaidah berlari untuk mendapati Nabi saw tanpa takut sedikit pun terhadap banyaknya lawan dan rintangan. Tatkala didapati pipi Nabi terluka, iaitu terhujamnya dua rantai besi penutup kepala beliau, segera ia berusaha untuk mencabut rantai tersebut dari pipi Nabi SAW.

Abu Ubaidah mulai mencabut rantai tersebut dengan gigitan giginya. Rantai itu pun akhirnya terlepas dari pipi Rasulullah SAW. Namun bersamaan dengan itu pula gigi seri Abu Ubaidah ikut terlepas dari tempatnya. Abu Ubaidah tidak jera. Diulanginya sekali lagi untuk mengigit rantai besi satunya yang masih menancap dipipi Rasulullah SAW hingga terlepas. Dan kali ini pun harus juga diikuti dengan lepasnya gigi Abu Ubaidah sehingga dua gigi seri sahabat ini ompong karenanya. Sungguh, satu keberanian dan pengorbanan yang tak terperikan.

Rasulullah SAW memberinya gelaran “Gagah dan Jujur”.

Suatu ketika datang sebuah delegasi dari kaum Kristen menemui Rasulullah SAW. Mereka mengatakan, “Ya Abul Qassim! Kirimkanlah bersama kami seorang sahabatmu yang engkau percayai untuk menyelesaikan perkara kebendaan yang sedang kami pertengkarkan, karena kaum muslimin di pandangan kami adalah orang yang disenangi.” Rasulullah SAW bersabda kepada mereka, “Datanglah ke sini nanti sore, saya akan kirimkan bersama kamu seorang yang gagah dan jujur.”

Dalam kaitan ini, Saidina Umar bin Al-Khattab ra mengatakan, “Saya berangkat mahu solat Zuhur agak cepat, sama sekali bukan karena ingin ditunjuk sebagai delegasi, tetapi kerana memang saya senang pergi solat cepat-cepat. Setelah Rasulullah selesai mengimami solat Zuhur bersama kami, beliau melihat ke kiri dan ke kanan. Saya sengaja meninggikan kepala saya agar beliau melihat saya, namun beliau masih terus membalik-balik pandangannya kepada kami. Akhirnya beliau melihat Abu Ubaidah bin Jarrah, lalu beliau memanggilnya sambil bersabda:
"Pergilah bersama mereka, selesaikanlah kasus yang menjadi perselisihan di antara mereka dengan adil.’ Lalu Abu Ubaidah pun berangkat bersama mereka.”

Sepeninggalan Rasulullah SAW, Umar bin Al-Khattab ra mengatakan kepada Abu Ubaidah bin al-Jarrah di hari Saqifah, “Hulurkan tanganmu! Agar saya bai'at kamu, kerana saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:

'‘Sungguh dalam setiap kaum terdapat orang yang jujur. Orang yang jujur di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah.’

Lalu Abu Ubaidah menjawab, "Saya tidak mungkin berani mendahului orang yang dipercayai oleh Rasulullah SAW menjadi imam kita di waktu solat (Saidina Abu Bakar as-Shiddiq ra), oleh sebab itu kita sayugia membuatnya jadi imam sepeninggalan Rasulullah SAW."

Sisi lain dari kehebatan sahabat yang satu ini adalah kezuhudannya. Ketika kekuasaan Islam telah meluas dan kekhalifahan dipimpin oleh Saidina Umar ra, Abu Ubaidah menjadi pemimpin di daerah Syria. Saat Umar mengadakan kunjungan dan singgah di rumahnya, tak terlihat sesuatu pun oleh Umar ra kecuali pedang, perisai dan pelana tunggangannya. Umar pun lantas berujar, “Wahai sahabatku, mengapa engkau tidak mengambil sesuatu sebagaimana orang lain mengambilnya?”

Beliau menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, ini saja sudah cukup menyenangkan.”

Abu Ubaidah bin al-Jarrah ra ikut serta dalam semua peperangan Islam, bahkan selalu mempunyai andil besar dalam setiap peperangan tersebut. Beliau berangkat membawa pasukan menuju negeri Syam, dengan izin Allah beliau berhasil menaklukan semua negeri tersebut.

Ketika wabak penyakit Taun bermaharajalela di negari Syam, Khalifah Umar bin Al-Khattab ra mengirim surat untuk memanggil kembali Abu Ubaidah. Namun Abu Ubaidah menyatakan keberatannya sesuai dengan isi surat yang dikirimkannya kepada khalifah yang berbunyi,

“Hai Amirul Mukminin! Sebenarnya saya tahu, kalau kamu memerlukan saya, akan tetapi seperti kamu ketahui saya sedang berada di tengah-tengah tentera Muslimin. Saya tidak ingin menyelamatkan diri sendiri dari musibah yang menimpa mereka dan saya tidak ingin berpisah dari mereka sampai Allah sendiri menetapkan keputusannya terhadap saya dan mereka. Oleh sebab itu, sesampainya surat saya ini, tolonglah saya dibebaskan dari rencana baginda dan izinkanlah saya tinggal di sini.”

Setelah Umar ra membaca surat itu, beliau menangis, sehingga para hadirin bertanya, “Apakah Abu Ubaidah sudah meninggal?” Umar menjawabnya, “Belum, akan tetapi kematiannya sudah di ambang pintu.”

Sepeninggalan Abu Ubaidah ra, Saidina Muaz bin Jabal ra berpidato di hadapan kaum Muslimin yang berbunyi, “Hai sekalian kaum Muslimin! Kalian sudah dikejutkan dengan berita kematian seorang pahlawan, yang demi Allah saya tidak menemukan ada orang yang lebih baik hatinya, lebih jauh pandangannya, lebih suka terhadap hari kemudian dan sangat senang memberi nasihat kepada semua orang dari beliau. Oleh sebab itu kasihanilah beliau, semoga kamu akan dikasihani Allah.”

Menjelang kematian Abu Ubaidah ra, beliau memesankan kepada tenteranya, “Saya pesankan kepada kalian sebuah pesan. Jika kalian terima, kalian akan baik, ‘Dirikanlah solat, tunaikanlah zakat, puasalah di bulan Ramadhan, berdermalah, tunaikanlah ibadah haji dan umrah, saling nasihat menasihatilah kalian, sampaikanlah nasihat kepada pimpinan kalian, jangan suka menipunya, janganlah kalian terpesona dengan keduniaan, karena betapa pun seorang melakukan seribu upaya, beliau pasti akan menemukan kematiannya seperti saya ini. Sungguh Allah telah menetapkan kematian untuk setiap pribadi manusia, oleh sebab itu semua mereka pasti akan mati. Orang yang paling beruntung adalah orang yang paling taat kepada Allah dan paling banyak bekalnya untuk akhirat. Assalamu'alaikum warahmatullah.”

Kemudian beliau melihat kepada Muaz bin Jabal ra dan mengatakan, “Ya Muaz! Imamilah solat mereka.” Setelah itu, Abu Ubaidah ra pun menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Allahu a’lam bisshawab.

Isnin, 9 Februari 2009

Senyuman Syuhada' Ghazzah

Dari Anas bin Malik r.a, dari nabi SAW sabdanya:”Tidak ada seorangpun yang telah masuk syurga ingin kembali semula ke dunia walaupun seluruh isi bumi ini diberikan kepadanya kecuali orang-orang yang mati syahid. Orang yang mati syahid itu ingin kembali ke dunia lalu dia tewas (syahid) di dunia hingga sepuluh kali, kerana dia telah menyaksikan bagaimana mulianya orang yang mati syahid.(riwayat Muslim)


الموت في سبيل الله أسمى أمانينا

Bangga mendapat syahid yang diidamkan

[klik sini utk lihat lg gmbr]




Tiada yang Lebih Hebat dan Manis selain Syahid

Pergi Mendapatkan Janji Allah swt

Aku Mendapatkan Kekasihku ...oh TuhanKu

Tiada sinar dan Cahaya seindah Cahaya dan Sinar Syurga

Dari Abu Hurairah r.a katanya:”Ditanyakan orang kepada nabi s.a.w, amal apakah yang sebanding dengan jihad fi sabilillah? Jawab nabi s.a.w:”Engkau tidak akan sanggup mengamalkannya!.” Orang itu bertanya kembali sampai dua atau tiga kali, namun nabi s.a.w tetap menjawab seperti itu. Terakhir baginda menjawab:”Perbandingan seorang mujahid fi sabilillah (pejuang yang menegakkan agama Allah) sebanding dengan orang yang puasa, mendirikan solat, patuh menjalankan ayat-ayat Allah, tidak berhenti puasa dan solat sampai si mujahid pulang dari medan perjuangan.

sumber gambar : ust nasarudin tantawi

Khamis, 5 Februari 2009

“Aku mahu syahid di Ghazzah”

“Aku Berharap diakhir kehidupan ini, aku dapat pergi ke Ghazzah walaupun berada atas kerusi roda. Aku akan menghalakan senjataku kepada israel, kemudian israel akan membalas dengan melontarkan bom kepadaku,akhirnya aku mencapai syahid di bumi Palestin”

Ini adalah sedutan ucapan Imam Qaradhawi di Qatar bersama pemimpin tertinggi Hamas pada 28 Januari 2009 yang bermottokan Ghazzah telah menang

Kematian yang berlaku kepada rakyat Palestin merupakan kematian syahid yang diimpikan oleh setiap umat Islam.

Ini adalah semangat yang berkobar-kobar ditunjukkan oleh orang tua yang berumur hampir 90 tahun. Bagaimana dengan orang muda seperti penulis dan pembaca sekelian. Tidak rasa malukah mendengar ucapan sebegini.!





Sebenarnya asas kepada kejayaan Hamas ialah kebersatuan ahli Ghazzah dalam menghadapi tekanan Israel” tegas beliau lagi.

Sebelum ini, Sheikh Ahmad Yasin pernah di bom oleh tentera Israel. Walaupun Sheikh Ahmad Yasin tidak mempunyai apa-apa kekuatan jasadiyyah, mata beliau yang hampir buta, telinga yang kurang pendengaran, tubuh yang tidak bermaya, suara yang terlampau tidak jelas. Tetapi orang sebegini menimbulkan kegerunan kepada israel. Orang sebegini mampu berjuang sehingga mendapat pahala syahid.

“kemenangan di Ghazzah merupakan kemenangan permulaan. Kita masih menunggu kemenangan yang menyeluruh dengan pembebasan bumi Palestin.”

“Ahli Ghazzah bersatu atas dasar iman dan ukhuwwah, dengan sebab itu, Allah SWT telah menyatukan hati-hati mereka. Israel dan sekutu-sekutunya ingin memecahkan kesatuan antara penduduk dengan pemerintah dengan mengadakan pelbagai sekatan dan melaparkan penduduk Hamas untuk menyusahkan pemerintah Hamas. Tetapi sayang, penduduk Ghazzah menerima kelaparan dan menolak untuk tunduk kepada Israel”

Itulah antara sedutan kata-kata yang penuh bersemangat oleh Imam Qaradhawi. Sepatutnya para pemuda perlu mengambil pengiktibaran di atas semangat yang ditonjolkan oleh beliau.

Palestin mempunyai sejarah yang cukup panjang. Ia juga menjadi perebutan antara tiga agama iaitu Islam, Kristian dan Yahudi. Di zaman Kristian berkuasa, umat Islam disembelih, diperkosa dan dizalimi. Di zaman yahudi, umat Islam disembelih, diperkosa dan dizalimi. Ketika Islam menguasai bumi Palestin, penduduk yang beragama kristian dan yahudi dibenarkan untuk melawat tempat ibadat mereka tanpa diganggu dan dizalimi. Inilah toleransinya Islam sehingga digeruni dan didengki oleh penganut agama lain.

Walaupun yahudi Zionis telah mengumumkan penarikan tentera di Ghazzah, tetapi penulis yakin, serangan itu pasti kembali. Yahudi adalah bangsa pengkhianat kepada perjanjian.Semenjak zaman Nabi Musa lagi, bangsa yahudi selalu melanggar perjanjian.

Perangai buruk itu terus menerusi diwarisi oleh anak cucunya hingga kini. pelbagai perjanjian genjatan senjata sudah dilakukan, tetapi akhirnya perjanjian ini terus dikhianati. Kemudian yahudi akan menuding jari kepada Hamas kerana menjadi penyebab kepada perjanjian ini dilanggar.

Amerika dan PBB terus menyokong yahudi Zionis dan terus menerus mempersalahkan Hamas setiap masa. Terbaru kenyataan Barack Obama yang mempertahankan tindakan Yahudi Zionis terhadap serangan tersebut. Penulis tidak pasti adakah kenyataan ini keluar dari hati nurani beliau atau terpaksa mengikut telunjuk pelobi yahudi di Amerika.

Yahudi berjaya mempengarui kuasa besar. Tetapi tindakan Hamas tidak mampu menarik simpati pemimpin umat Islam. Pemimpin umat Islam sudah hilang sensitiviti terhadap nasib saudaranya sendiri.

Walaupun serangan Yahudi telah berakhir, boikot mesti diteruskan. Pastikan ekonomi yahudi lumpuh sehingga mereka terpaksa merayu kepada dunia Islam. Semakin kuat dokongan kepada ekonomi yahudi, semakin kuat serangan terhadap umat Islam.

Kristian pernah menguasai bumi Palestin hampir 100 tahun. Kemudian Sultan Salahuddin telah membebaskannya. Yahudi Zionis telah menguasai bumi Palestin hampir 60 tahun (1948-2009). InsyaAllah umat Islam akan kembali membebaskan bumi Palestin dalam masa terdekat ini melalui kekuatan yang diberikan kepada Hamas.

Sama-samalah kita doakan.

sumber


Selasa, 20 Januari 2009

Demi sunnah,pilih penjara drpd bayar denda

KOTA BHARU: Seorang penuntut pondok, memilih hukuman penjara apabila didenda RM90 atau penjara dua hari oleh Mahkamah Majistret di sini semalam, selepas dia disabitkan kesalahan menunggang motosikal tanpa memakai topi keledar kerana memakai serban.

Penuntut Madrasah al-Diniah al-Bakriah dekat Pasir Tumboh di sini, Ahmad Nasir Darus, 28, memilih untuk tidak membayar denda itu dan sedia menjalani hukuman penjara atas pendiriannya berpegang kepada prinsip mempertahankan sunnah.

Terdahulu, Majistret Tengku Amalin A'Ishah Putri Sultan Ismail Petra, menjatuhkan hukuman itu selepas mendapati peguam bela penuntut terbabit gagal menimbulkan keraguan munasabah dan mengesahkan penuntut terbabit yang juga orang kena saman (OKS) adalah seorang lebai.

sumber : Berita Harian

gambar hiasan

Al-Hasan bin Ali Al-Khallal dan lainnya menceritakan kepada kami, dengan hadis tersebut, mereka berkata :"Abu 'Ashim memberitahukan kepada kami, dari Tsaur bin Yazid, dari Khalid bin Ma'dan dari Abdurrahman bin Amr As Sulami, dari Al-IrU"ad bin Sariyah, dari Nabi SAW seperti hadis Bahir bin Said.dari Bahir bin Said dari Kholid bin Ma'dan, dari Abdur Rahman bin Amr As Sulami, dari Al-Irbadh bin Sariyah berkata :"Rasulullah SAW menasihati kami pada suatu hari setelah solat Subuh suatu nasihat yang penting yang mana mata menangis dan hati bergetar kerananya". Seseorang berkata :"Sesungguhnya ini adalah nasihat orang yang akan meninggalkan, maka dalam hal apa saja engkau mengamanatkan kepada kami wahai Rasulullah ?" Beliau bersabda :"Aku pesan kepada mu sekelian agar bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat, biarpun seorang hamba sahaya dari Habsyah (yang memimpinmu) kerana sesungguhnya orang yang hidup (panjang) di antara kamu tentu akan melihat terjadinya banyak perselisihan. Dan jauhilah perkara-perkara yang baru kerana sesungguhnya perkara-perkara yang baru (bidaah) itu sesat. Barang siapa di antara kamu menjumpai hal itu, maka ia harus berpegang kepada sunnah ku dan sunnah para khalifah yang lurus yang diberi petunjuk, peganglah sunnah itu dengan kuat-kuat". Al-Irbadh bin Sariyah dipanggil dengan Abu Najih. Dan hadis ini diriwayatkan dari Hujr bin Hujr dari Irbadh bin Sariyah dari Nabi SAW seperti hadis Bahir bin Sa'id.
Hadis Sunan At Tirmidzi Jilid 4. Hadis Nombor 2817.